Jumat, 25 Oktober 2013

Tugas Konservasi SDA LAPORAN 2


(TELAGA WARNA TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO)
BOGOR-JAWA BARAT)
Laporan Praktikum 1
Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Konservasi SDA






Oleh
Moh. Amuy Saepudin
NIM:1110016100017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
KAWASAN KONSERVASI DI INDONESIA
(TELAGA WARNA TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO) BOGOR-JAWA BARAT
A.    Tujuan
            1. Mendeskripsikan kawasan konservasi di Indonesia
2. Menjelaskan spesifikasi kawasan dengan perbandingan antar kawasan
A.    Dasar Teori
Telaga Warna merupakan hulu Sungai Ciliwung dan merupakan kawasan buffer zone Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Taman nasional merupakan satu kawasan alam yang dilestarikan dengan memiliki ekosistem asli, yang dikelola dengan sitem zonasi yang nantinya dimamfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan dan salah satu objek tujuan wisata , serta tempat rekreasi (Anonim, 2012).
Telaga Warna terletak 60 35' South 106o 58' East di Jawa Barat. Daerah ini terletak di sekitar Puncak dan tidak jauh dari jalan Raya Bogor-Cianjur. Telaga Warna merupakan hulu Sungai Ciliwung dan merupakan kawasan buffer zone Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Kawasan Telaga Warna dan sekitarnya termasuk dalam tipe vegetasi hutan hujan pegunungan, dan kondisi seperti ini adalah tempat yang cocok untuk tumbuhan paku ( Monilophyta). Pada umumnya, tumbuhan paku yang terdapat di Telaga Warna termasuk pada strata pohon dan habitatnya epifit dan terrestrial. Peran tumbuhan paku dalam ekosistem adalah sebagai produsen pada rantai makanan. Selain itu, tumbuhan paku juga sebagai penyeimbang ekosistem dan penyedia oksigen bagi manusia dan hewan.
B.     Data yang Dikumpulkan :
1.      Daftar dan deskripsi kawasan konservasi
2.      Pembagian kawasan konservasi dan dasar hukumnya
3.      Spesifikasi setiap kawasan konservasi




C.    Hasil dan Analisis yang Dilakukan :
1.      Daftar kawasan konservasi di Indonesia
 Dari sekian banyak kawasan konservasi, yang peneliti analisis adalah Telaga Warna Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Bogor Jawa Barat Indonesia
D.    Deskripsi kawasan konservasi
Pada tahun 1954, kawasan hutan Telaga Warna yang berada di sebelah Utara Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai Cagar Alam (CA) berdasarkan 20 Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 131/Um/1954 tanggal 6 Desember 1954 dengan luas kawasan 23,25 ha. Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 394/Kpts/Um/6/1979 kawasan CA Telaga Warna bertambah 350 ha, sehingga jumlah luas kawasannya menjadi 373,25 ha. Pada tanggal 9 Juni 1981, kawasan CA Telaga Warna ditetapkan menjadi seluas 368,25 ha berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 481/Kpts/Um/6/1981. Sebagian kawasan seluas 5 ha yang meliputi sebuah telaga, berubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam (TWA). Kawasan seluas 50 ha yang berbatasan CA Telaga Warna ditetapkan sebagai TWA Jember pada tanggal 9 Juni 1979 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393/ Kpts/Um/6/1979. Di sekeliling TNGGP, CA Telaga Warna, TWA Telaga Warna dan TWA Jember terdapat beberapa kelompok hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola olah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Hutan produksi (HP) tersebut ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 195/Kpts-II/2003 tahun 2003 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat Seluas ± 816.603 (Delapan Ratus Enam Belas Ribu Enam Ratus Tiga) Hektar. Selain itu terdapat pula beberapa pekebunan teh.
E.     Deskripsi spesifikasi setiap kawasan dengan perbandingan antar kawasan
TNGGP menempati areal seluas 21.975 hektar pada posisi 106°50’-107°02’ BT dan 06°41’ - 06°51’ LS, terletak dalam 3 wilayah kabupaten yaitu Bogor, Cianjur dan Sukabumi dan terbagi menjadi 22 resort dengan 6 resort utama (Resort Mandalawangi (Cibodas), Gunung Putri, Cisarua, Bodogol, Selabintana dan Situgunung sebagai pintu masuk - TNGGP bisa dengan mudah diakses dari Jakarta dan Bandung. Terdapat 3 pintu masuk utama yaitu Mandalawangi, Gunung Putri dan Selabintana untuk memasuki kawasan ini. Pintu masuk lainnya, yaitu Situgunung dan Cisarua lebih banyak difungsikan sebagai kawasan wisata alam, sedangkan Bodogol lebih banyak difungsikan sebagai Pusat Pendidikan Konservasi dan Pengamatan Hidupan Liar. Cagar Biosfer Cibodas terletak pada tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi. Cagar biosfer ini memiliki batas terluar adalah jalan raya utama yang menghubungkan kota Bogor-Cianjur-Sukabumi. Sebagai zona inti adalah kawasan TNGGP yang dikelilingi oleh zona penyangga dan zona peralihan sebagai zona terluar dan berbatasan langsung dengan batas luar cagar biosfer.
CA Telaga Warna secara administrasi terletak dalam wilayah Desa Tugu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, berada di sebelah utara kawasan TNGGP dan dipisahkan oleh jalan raya Ciawi-Cianjur sebagai batas Cagar Biosfer Cibodas. Ada beberapa kelompok hutan produksi yang berbatasan langsung dengan CA Telaga Warna, kelompok hutan yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Bogor dikelola oleh Perum Perhutani KPH Bogor dan yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Cianjur dikelola oleh Perum Perhutani KHP Cianjur.
Kawasan CA Telaga Warna, TWA Telaga Warna dan TWA Jember Keadaan topografi kawasan CA Telaga Warna dan TWA Telaga Warna bergelombang dengan ketinggian kurang lebih 1.400 m dpl. Curah hujan rata-rata 3.380 mm per tahun. Vegetasi di kawasan ini termasuk tipe hutan hujan pegunungan, terdiri dari beraneka ragam jenis pohon-pohonan, liana dan epifit. Pohon-pohon yang ada antara lain adalah jenis Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanopsis argentea). Jenis satwa liar yang terdapat di kawasan ini antara lain adalah beberapa jenis burung Tekukur (Streptopelia chinensis), Puyuh (Tumix suscitator), Kadanca (Ducula sp.), Walet (Collocalia vulvanorum), elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa jenis burung lainnya. Keadaan topografi kawasan TWA Jember pada umumnya berlereng dengan ketinggian tempat kl 1.050 meter di atas permukaan laut. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson iklim kawasan ini termasuk tipe A dengan curah hujan rata-rata per tahun adalah 4.897 mm. Flora yang terdapat di kawasan ini adalah Rasamala (Altingia excelsa), Saninten (Castanopsis argentia) serta berbagai jenis anggrek alam. Fauna yang terdapat di taman wisata ini antara lain adalah kancil (Tragulus javanicus), kijang (Munticus muntjak), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) serta beberapa jenis burung.
TWA Telaga Warna dan TWA Jember memiliki pemandangan alam yang indah dengan udara sejuk, di samping itu juga terdapat danau alam di mana permukaan airnya tampak berwarna, hal ini disebabkan oleh pantulan sinar matahari yang datang dari celah-celah dedaunan dan jatuh di permukaan danau yang berfungsi sebagai cermin. Keadaan alam yang relatif masih utuh merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Di TWA Telaga Warna juga terdapat obyek wisata budaya berupa makam keramat yang sering dikunjungi para peziarah.
F.     Sebaran kawasan dan peta sebaran kawasan


Sumber: TNGGP
Gambar 3. Peta Pembagian Zona pada Cagar Biosfer Cibodas

Referensi
Adiwibowo, S. 2008. Kawasan Konservasi di Indonesia: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat dan Negara, bahan presentasi dalam FGD ‘Menggalang Persepsi Para Pihak Akan Perlunya Perubahan Kebijakan Konservasi di Indonesia di Jakarta 11-12 Maret 2008


2 komentar:

  1. kak.. terimakasih sudah share ini.. it's really helpful T.T tugas dr pak mahmud a.k.a opung memang luar biyasah. btw sy junior kakak ..

    BalasHapus
  2. Merkur 23C Double Edge Safety Razor, Brushed
    The Merkur ford escape titanium 2021 23C double edge safety razor features a knurled handle that titanium nitride coating allows smith titanium you titanium exhaust wrap to adjust the angle 포커 족보 of the blade to suit your personal preference.

    BalasHapus