(TELAGA WARNA TAMAN NASIONAL GUNUNG
GEDE PANGRANGO)
BOGOR-JAWA BARAT)
Laporan
Praktikum 1
Disusun
untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Pengantar
Konservasi SDA
Oleh
Moh. Amuy Saepudin
NIM:1110016100017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
KAWASAN
KONSERVASI DI INDONESIA
(TELAGA WARNA TAMAN NASIONAL GUNUNG
GEDE PANGRANGO) BOGOR-JAWA BARAT
A. Tujuan
1. Mendeskripsikan kawasan konservasi di Indonesia
2.
Menjelaskan spesifikasi kawasan dengan perbandingan antar kawasan
A.
Dasar
Teori
Telaga Warna merupakan hulu Sungai Ciliwung dan merupakan kawasan
buffer zone Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Taman nasional
merupakan satu kawasan alam yang dilestarikan dengan
memiliki ekosistem asli, yang dikelola dengan sitem zonasi yang
nantinya dimamfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan dan
salah satu objek tujuan wisata , serta tempat rekreasi (Anonim, 2012).
Telaga Warna terletak 60 35' South
106o 58' East di Jawa Barat. Daerah ini terletak di
sekitar Puncak dan tidak jauh dari jalan Raya Bogor-Cianjur. Telaga Warna
merupakan hulu Sungai Ciliwung dan merupakan kawasan buffer zone Taman
Nasional Gunung Gede-Pangrango. Kawasan Telaga Warna dan sekitarnya termasuk
dalam tipe vegetasi hutan hujan pegunungan, dan kondisi seperti ini adalah
tempat yang cocok untuk tumbuhan paku ( Monilophyta). Pada umumnya,
tumbuhan paku yang terdapat di Telaga Warna termasuk pada strata pohon dan
habitatnya epifit dan terrestrial. Peran tumbuhan paku dalam ekosistem adalah
sebagai produsen pada rantai makanan. Selain itu, tumbuhan paku juga sebagai
penyeimbang ekosistem dan penyedia oksigen bagi manusia dan hewan.
B. Data yang Dikumpulkan
:
1. Daftar
dan deskripsi kawasan konservasi
2. Pembagian
kawasan konservasi dan dasar hukumnya
3. Spesifikasi
setiap kawasan konservasi
C.
Hasil
dan Analisis yang Dilakukan :
1.
Daftar
kawasan konservasi di Indonesia
Dari sekian banyak kawasan konservasi, yang
peneliti analisis adalah Telaga Warna Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Bogor Jawa Barat Indonesia
D. Deskripsi kawasan konservasi
Pada
tahun 1954, kawasan hutan Telaga Warna yang berada di sebelah Utara Gunung Gede
Pangrango ditetapkan sebagai Cagar Alam (CA) berdasarkan 20 Surat Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 131/Um/1954 tanggal 6 Desember 1954 dengan luas kawasan
23,25 ha. Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 394/Kpts/Um/6/1979 kawasan CA
Telaga Warna bertambah 350 ha, sehingga jumlah luas kawasannya menjadi 373,25
ha. Pada tanggal 9 Juni 1981, kawasan CA Telaga Warna ditetapkan menjadi seluas
368,25 ha berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
481/Kpts/Um/6/1981. Sebagian kawasan seluas 5 ha yang meliputi sebuah telaga,
berubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam (TWA). Kawasan seluas 50 ha yang
berbatasan CA Telaga Warna ditetapkan sebagai TWA Jember pada tanggal 9 Juni
1979 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393/ Kpts/Um/6/1979. Di sekeliling
TNGGP, CA Telaga Warna, TWA Telaga Warna dan TWA Jember terdapat beberapa
kelompok hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola olah Perum Perhutani
Unit III Jawa Barat. Hutan produksi (HP) tersebut ditetapkan berdasarkan SK
Menteri Kehutanan Nomor 195/Kpts-II/2003 tahun 2003 tentang Penunjukkan Kawasan
Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat Seluas ± 816.603 (Delapan Ratus Enam Belas
Ribu Enam Ratus Tiga) Hektar. Selain itu terdapat pula beberapa pekebunan teh.
E.
Deskripsi
spesifikasi setiap kawasan dengan perbandingan antar kawasan
TNGGP
menempati areal seluas 21.975 hektar pada posisi 106°50’-107°02’ BT dan 06°41’
- 06°51’ LS, terletak dalam 3 wilayah kabupaten yaitu Bogor, Cianjur dan
Sukabumi dan terbagi menjadi 22 resort dengan 6 resort utama (Resort
Mandalawangi (Cibodas), Gunung Putri, Cisarua, Bodogol, Selabintana dan
Situgunung sebagai pintu masuk - TNGGP bisa dengan mudah diakses dari Jakarta
dan Bandung. Terdapat 3 pintu masuk utama yaitu Mandalawangi, Gunung Putri dan
Selabintana untuk memasuki kawasan ini. Pintu masuk lainnya, yaitu Situgunung
dan Cisarua lebih banyak difungsikan sebagai kawasan wisata alam, sedangkan
Bodogol lebih banyak difungsikan sebagai Pusat Pendidikan Konservasi dan
Pengamatan Hidupan Liar. Cagar Biosfer Cibodas terletak pada tiga wilayah
kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.
Cagar biosfer ini memiliki batas terluar adalah jalan raya utama yang
menghubungkan kota Bogor-Cianjur-Sukabumi. Sebagai zona inti adalah kawasan
TNGGP yang dikelilingi oleh zona penyangga dan zona peralihan sebagai zona
terluar dan berbatasan langsung dengan batas luar cagar biosfer.
CA
Telaga Warna secara administrasi terletak dalam wilayah Desa Tugu Kecamatan
Cisarua Kabupaten Bogor, berada di sebelah utara kawasan TNGGP dan dipisahkan
oleh jalan raya Ciawi-Cianjur sebagai batas Cagar Biosfer Cibodas. Ada beberapa
kelompok hutan produksi yang berbatasan langsung dengan CA Telaga Warna,
kelompok hutan yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Bogor dikelola oleh
Perum Perhutani KPH Bogor dan yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Cianjur
dikelola oleh Perum Perhutani KHP Cianjur.
Kawasan
CA Telaga Warna, TWA Telaga Warna dan TWA Jember Keadaan topografi kawasan CA
Telaga Warna dan TWA Telaga Warna bergelombang dengan ketinggian kurang lebih
1.400 m dpl. Curah hujan rata-rata 3.380 mm per tahun. Vegetasi di kawasan ini
termasuk tipe hutan hujan pegunungan, terdiri dari beraneka ragam jenis
pohon-pohonan, liana dan epifit. Pohon-pohon yang ada antara lain adalah jenis
Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanopsis argentea). Jenis
satwa liar yang terdapat di kawasan ini antara lain adalah beberapa jenis
burung Tekukur (Streptopelia chinensis), Puyuh (Tumix suscitator),
Kadanca (Ducula sp.), Walet (Collocalia vulvanorum), elang Jawa (Spizaetus
bartelsi) dan beberapa jenis burung lainnya. Keadaan topografi kawasan TWA
Jember pada umumnya berlereng dengan ketinggian tempat kl 1.050 meter di atas
permukaan laut. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson iklim kawasan ini
termasuk tipe A dengan curah hujan rata-rata per tahun adalah 4.897 mm. Flora
yang terdapat di kawasan ini adalah Rasamala (Altingia excelsa),
Saninten (Castanopsis argentia) serta berbagai jenis anggrek alam. Fauna
yang terdapat di taman wisata ini antara lain adalah kancil (Tragulus
javanicus), kijang (Munticus muntjak), monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) serta beberapa jenis burung.
TWA
Telaga Warna dan TWA Jember memiliki pemandangan alam yang indah dengan udara
sejuk, di samping itu juga terdapat danau alam di mana permukaan airnya tampak
berwarna, hal ini disebabkan oleh pantulan sinar matahari yang datang dari
celah-celah dedaunan dan jatuh di permukaan danau yang berfungsi sebagai
cermin. Keadaan alam yang relatif masih utuh merupakan daya tarik tersendiri
bagi wisatawan. Di TWA Telaga Warna juga terdapat obyek wisata budaya berupa
makam keramat yang sering dikunjungi para peziarah.
F.
Sebaran
kawasan dan peta sebaran kawasan
Sumber:
TNGGP
Gambar
3. Peta
Pembagian Zona pada Cagar Biosfer Cibodas
Referensi
Adiwibowo, S. 2008.
Kawasan Konservasi di Indonesia: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat dan
Negara, bahan presentasi dalam FGD ‘Menggalang Persepsi Para Pihak Akan
Perlunya Perubahan Kebijakan Konservasi di Indonesia di Jakarta 11-12 Maret
2008
kak.. terimakasih sudah share ini.. it's really helpful T.T tugas dr pak mahmud a.k.a opung memang luar biyasah. btw sy junior kakak ..
BalasHapusMerkur 23C Double Edge Safety Razor, Brushed
BalasHapusThe Merkur ford escape titanium 2021 23C double edge safety razor features a knurled handle that titanium nitride coating allows smith titanium you titanium exhaust wrap to adjust the angle 포커 족보 of the blade to suit your personal preference.