BOGOR-JAWA BARAT)
Laporan
Praktikum 3
Disusun
untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Pengantar
Konservasi SDA
Oleh
Moh. Amuy Saepudin
NIM:1110016100017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
STATUS KONSERVASI FAUNA DI
INDONESIA
(TELAGA
WARNA TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO)
BOGOR-JAWA
BARAT )
A.
Tujuan : Memahami status konservasi fauna di
indonesia
B.
Dasar
Teori
Tiap-
tiap provinsi di Indonesia memiliki fauna identitas yang mencerminkan
keberagaman hayati di daerahnya. Pilihan fauna-fauna tersebut berdasarkan
berdasarkan bahwa fauna tersebut endemik di provinsi tertentu, khas provinsi
tertentu atau merupakan komoditi andalan provinsi tertentu. Berikut ini juga
terdapat Flora Identitas Provinsi di Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989 tanggal 1 September 1989
tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah.
Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan
alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia
digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel
Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara ringkas tiga kelompok fauna di
Indonesia adalah ebagai berikut :
1.
Fauna tipe
Asiatis, menempati bagian barat
Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat
berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau, badak,
beruang, orang utan.
2.
Fauna tipe
Australis, menempati bagian timur
Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat
jenis hewan seperti kangguru, burung kasuari, cendrawasih, kakaktua.
3.
Fauna
Peralihan dan asli, terdapat
di bagian tengah Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. Di
daerah ini terdapat jenis hewan seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan
burung maleo.
Berkenaan
dengan hal itu, terdapat organisasi konservasi yang dinamakan IUCN (International
Union for Conservation of Nature and Natural Resources). IUCN merupakan suatu
organisasi profesi tingkat dunia yang memantau keadaan populasi spesies (flora
dan fauna). Kategori Status konservasi
IUCN Red List merupakan kategori yang digunakan oleh IUCN (International
Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) dalam melakukan
klasifikasi terhadap spesies-spesies berbagai makhluk hidup yang terancam
mengalami kepunahan.
Dari status konservasi ini kemudian IUCN mengeluarkan IUCN Red List of
Threatened Species atau disingkat IUCN Red List, yaitu daftar status
kelangkaan suatu spesies. Kategori status konservasi dalam IUCN Red List
pertama kali dikeluarkan pada tahun 1984. Sampai kini daftar ini merupakan
panduan paling berpengaruh mengenai status konservasi keanekaragaman hayati.
Sudah banyak program yang bertujuan menangani kepunahan suatu spesies, terutama
berbagi spesies fauna yang hanya ada di Indonesia. Oleh karena itu, melalui
usaha konservasi diharapkan berbagai spesies fauna masih dapat hidup dan
bertahan dari kepunahan masal.
C.
Data
yang Dikumpulkan :
1.
Daftar jenis fauna Indonesia yang
dilindungi berdasarkan dasar hukumnya (SK Menteri; PP; IUCN; dstnya)
2.
Status sebaran jenis fauna dan dasar
hukumnya
D.
Hasil
dan Analisis yang Dilakukan :
1. Daftar jenis fauna Indonesia yang
dilindungi berdasarkan dasar hukumnya (SK Menteri; PP; IUCN; dstnya)
Berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 393/ Kpts/Um/6/1979. Di sekeliling TNGGP, CA Telaga Warna, TWA
Telaga Warna dan TWA Jember terdapat beberapa kelompok hutan produksi dan hutan
lindung yang dikelola olah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Hutan produksi
(HP) tersebut ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor
195/Kpts-II/2003 tahun 2003 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan di Wilayah
Provinsi Jawa Barat Seluas ± 816.603 (Delapan Ratus Enam Belas Ribu Enam Ratus
Tiga) Hektar.
Tabel 1.1 jenis fauna wilyah sebaran
Telaga Warna yang dilindungi
No
|
Nama flora yang dilindungi
|
Owa
Jawa (Hylobates moloch)
Surili
(Presbytis comata)
Lutung
(Traachypitheus auratus)
Macan
tutul (Phantera pardus)
Anjing
hutan (Cuon alpinus)
Burung
matahari (Crocias albonotatus)
Burung
kuda (Psaltria exilis)
Elang
Jawa (Spizaetus bartels)
Kukang
(Nyticebus javanicus)
|
2.
Deskripsi
status, kriteria perlindungan dan sebarannya di Indonesia dengan perbandingan
antar kawasan local, regional dan luar negeri
No
|
Nama flora yang dilindungi
|
Status keterancaman
|
Pelestarian
|
1
|
Kukang
(Nyticebus javanicus)
|
IUCN, memasukan kukang dalam
kategori Vulnerable (rentan), Sedangkan CITES memasukan kukang ke dalam
apendix II.
|
Penangkaran pemuliaan habitat
Penangkaran, pemuliaan habitat
|
2
|
Owa
Jawa (Hylobates moloch)
|
PHVA tahun 1994 mengumumkan status Owa
jawa menjadi Critically Endangered.
Menurut IUCN 2001 Owa Jawa tergolong
Apendiks I CITES
|
|
3
|
Macan
tutul (Phantera pardus)
|
RedList
IUCN menetapkan macan tutul jawa sebagai “Critically Endengered” dan oleh
CITES digolongkan “Appendix I”
|
|
4
5
6
|
Surili
(Presbytis comata)
Lutung
(Traachypitheus auratus
Anjing
hutan (Cuon alpinus)
|
IUCN Redlist memasukkan
Surili Jawa dalam status konservasi Endangered (terancam punah).
CITES juga
memasukkannya dalam daftar Apendiks II
Dikategorikan
oleh IUCN Redlist dalam status
konservasi Terancam (Vulnerable). CITES juga
memasukkan spesies ini dalam Apendiks II.
Oleh IUCN Redlist, anjing hutan asli Indonesia
ini dikategorikan dalam status
konservasi
endangered (Terancam Punah)
|
|
7
8
9
|
Burung matahari (Crocias albonotatus)
Burung
kuda (Psaltria exilis)
Elang
Jawa (Spizaetus bartels
|
Oleh IUCN
Redlist, Burung matahari Indonesia ini dikategorikan dalam status
konservasi
endangered (Terancam Punah)
Oleh IUCN
Redlist, Burung kuda Indonesia ini dikategorikan dalam status
konservasi
endangered (Terancam Punah)
Oleh IUCN
Redlist, Burung kuda Indonesia ini dikategorikan dalam status
konservasi
endangered (Terancam Punah)
|
3.
Peta
sebaran daerah penting bagi konservasi jenis fauna yang dilindungi
Gambar 1.1 Peta
fauna Telaga Warna Taman Nasional Gunung Gede Pangrango-Bogor Jawa Barat
Referensi
Adiwibowo, S. 2008. Kawasan Konservasi
di Indonesia: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat dan Negara, bahan
presentasi dalam FGD ‘Menggalang Persepsi Para Pihak Akan Perlunya Perubahan
Kebijakan Konservasi di Indonesia di Jakarta 11-12 Maret 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar