Jumat, 25 Oktober 2013

tugas pengantar konservasi SDA



STATUS KONSERVASI FLORA DI INDONESIA
 (TELAGA WARNA TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO)
BOGOR-JAWA BARAT)
Laporan Praktikum 2
Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Konservasi SDA




 
Oleh
MOH. AMUY SAEPUDIN
NIM:1110016100017


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013

STATUS KONSERVASI FLORA DI INDONESIA
(TELAGA WARNA TAMAN NASIOANL GUNUNG GEDE PANGRANGO)
BOGOR JAWA BARAT)

A.    Tujuan
Memahami status konservasi flora di indonesia
B.     Dasar Teori
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut : Iklim, jenis tanah, relief atau tinggi rendah permukaan bum, biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas. Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :
1.    Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
2.    Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
3.    Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
4.    Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
5.    Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :
a.    Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b.    Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
c.    Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
d.   Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
e.    Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

C.    Data yang Dikumpulkan :
1.      Daftar jenis flora Indonesia yang dilindungi berdasarkan dasar hukumnya (SK Menteri; PP; IUCN; dstnya)
2.      Satus sebaran jenis flora dan dasar hukumnya

D.    Hasil dan Analisis yang Dilakukan :
1.      Daftar jenis flora Indonesia yang dilindungi berdasarkan dasar hukumnya (SK Menteri; PP; IUCN; dstnya)
               Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393/ Kpts/Um/6/1979. Di sekeliling TNGGP, CA Telaga Warna, TWA Telaga Warna dan TWA Jember terdapat beberapa kelompok hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola olah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Hutan produksi (HP) tersebut ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 195/Kpts-II/2003 tahun 2003 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat Seluas ± 816.603 (Delapan Ratus Enam Belas Ribu Enam Ratus Tiga) Hektar.
Tabel 1.1 Nama flora yang dilindungi
No
Nama flora yang dilindungi
Status

Rasamala (Altingia excelse)
Jamuju (Podocarpus imbricata)
Puspa (Schima walichii)
Lumut merah (Spagnum gedeanum)
Saninten (Castanopsis argentia)
Berbagai macam jenis anggrek



Dilindungi




Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang telah jelas memiliki kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun, dalam tumbuhan paku belum dihasilkan biji. ( Gembong, 2005 ).
Tumbuhan paku amat heterogen, baik ditinjau dari segi habitus maupun cara hidupnya. Jenis- jenis paku yang ada sekarang ini, sebagian besar bersifat higrofit, maka dari itu tumbuhan paku lebih menyukai tempat- tempat yang teduh dengan derajat kelembaban yang tinggi. Jenis tumbuhan paku yang hidup di daerah tersebut, seperti di Puncak Pass, tepatnya di Telaga Warna memiliki karakteristik seperti tumbuhan paku yang terdapat di daerah deretan Gunung Gede-Pangrango. Kawasan ini terletak 27 km di sebelah tenggara Bogor. Telaga Warna adalah danau alami yang dikelilingi oleh hutan hujan pegunungan.
Kawasan Telaga Warna dan sekitarnya merupakan daerah bekas garapan sebagian hutan produksi kemudian ditumbuhi vegetasi sekunder muda. Struktur pelapisan tegakan sederhana terdiri dari dua strata. Strata pertama ditumbuhi jenis pohon riunganak leutik (Castanopsis acuminatissima), puspa (Schima walichii), dan berbagai jenis paku-pakuan. Strata kedua ditumbuhi vegetasi semak belukar yang rapat antara lain teklan (Eupatorium riparium), kirinyuh (Eupatorium inulifolium), salira (Lantana camara), nampang bulu (Clibadium Surinamense). Di tempat terbuka terdapat jenis tumbuhan suku Graminae, seperti jenis gelagah (Scharum spontanum) dan alang-alang (Imperata cylindrica).

2.      Deskripsi status, kriteria perlindungan dan sebarannya di Indonesia dengan perbandingan antar kawasan local, regional dan luar negeri
IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) merupakan suatu organisasi profesi tingkat dunia yang memantau keadaan populasi suatu jenis kehidupan liar, seperti flora.
Terkait status flora yang terdapat Telaga Warna, tidak menunjukkan tanda-tanda kepunahan. Hal ini dikarenakan spesies flora yang telah disebutkan di awal, sebarannya masih banyak dan tidak mengalami kelangkaan.
3.      Peta sebaran daerah penting bagi konservasi jenis flora yang dilindungi
Terkait peta persebaran berbagai jenis flora yang terdapat pada Telaga Warna, peneliti belum menemukan peta yang dimaksud. Akan tetapi, peneliti bisa mencantumkan peta kawasan Telaga Warna.
Gambar 1.1 Peta sebaran flora dan fauna yang dilindung (Telaga Warna Taman Nasional Gunung Gede Pangrango-Bogor Jawa Barat)
Referensi
Adiwibowo, S. 2008. Kawasan Konservasi di Indonesia: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat dan Negara, bahan presentasi dalam FGD ‘Menggalang Persepsi Para Pihak Akan Perlunya Perubahan Kebijakan Konservasi di Indonesia di Jakarta 11-12 Maret 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar