STATUS KONSERVASI FLORA DI
INDONESIA
(TELAGA WARNA TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE
PANGRANGO)
BOGOR-JAWA BARAT)
Laporan
Praktikum 2
Disusun
untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Pengantar
Konservasi SDA
Oleh
MOH. AMUY SAEPUDIN
NIM:1110016100017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
STATUS
KONSERVASI FLORA DI INDONESIA
(TELAGA
WARNA TAMAN NASIOANL GUNUNG GEDE PANGRANGO)
BOGOR
JAWA BARAT)
A.
Tujuan
Memahami status konservasi flora di
indonesia
B.
Dasar
Teori
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di
suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh
manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai
berikut : Iklim, jenis tanah, relief atau tinggi rendah permukaan bum, biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut,
Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki
pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang
curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih
bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan
yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak
belukar dengan padang rumput yang luas. Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.
Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di
Indonesia sebagai berikut :
1.
Daerah panas
(0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung,
tebu, karet.
2.
Daerah
sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi,
tembakau, teh, sayuran.
3.
Daerah sejuk
( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran,
kina, pinus.
4.
Daerah
dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
5.
Beberapa
jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai
berikut :
a.
Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki
perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau
pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh
hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di
Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b.
Hutan Hujan
Tropis, terdapat di daerah yang
curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa
sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah
hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis
terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
c.
Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang
rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
d.
Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang
curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara
Timur, baik untuk peternakan.
e.
Hutan Bakau
atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di
pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera
bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
C.
Data
yang Dikumpulkan :
1.
Daftar jenis flora Indonesia yang
dilindungi berdasarkan dasar hukumnya (SK Menteri; PP; IUCN; dstnya)
2. Satus
sebaran jenis flora dan dasar hukumnya
D.
Hasil
dan Analisis yang Dilakukan :
1.
Daftar
jenis flora Indonesia yang dilindungi berdasarkan dasar hukumnya (SK Menteri;
PP; IUCN; dstnya)
Berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 393/ Kpts/Um/6/1979. Di sekeliling TNGGP, CA Telaga Warna, TWA
Telaga Warna dan TWA Jember terdapat beberapa kelompok hutan produksi dan hutan
lindung yang dikelola olah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Hutan produksi
(HP) tersebut ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor
195/Kpts-II/2003 tahun 2003 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan di Wilayah
Provinsi Jawa Barat Seluas ± 816.603 (Delapan Ratus Enam Belas Ribu Enam Ratus
Tiga) Hektar.
Tabel
1.1 Nama flora yang dilindungi
No
|
Nama flora yang dilindungi
|
Status
|
|
Rasamala (Altingia excelse)
Jamuju (Podocarpus imbricata)
Puspa (Schima walichii)
Lumut merah (Spagnum gedeanum)
Saninten (Castanopsis
argentia)
Berbagai macam
jenis anggrek
|
Dilindungi
|
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi
yang telah jelas memiliki kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan
dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun, dalam tumbuhan
paku belum dihasilkan biji. ( Gembong, 2005 ).
Tumbuhan
paku amat heterogen, baik ditinjau dari segi habitus maupun cara hidupnya.
Jenis- jenis paku yang ada sekarang ini, sebagian besar bersifat higrofit, maka
dari itu tumbuhan paku lebih menyukai tempat- tempat yang teduh dengan derajat
kelembaban yang tinggi. Jenis tumbuhan paku yang hidup di daerah tersebut,
seperti di Puncak Pass, tepatnya di Telaga Warna memiliki karakteristik seperti
tumbuhan paku yang terdapat di daerah deretan Gunung Gede-Pangrango. Kawasan
ini terletak 27 km di sebelah tenggara Bogor. Telaga Warna adalah danau alami
yang dikelilingi oleh hutan hujan pegunungan.
Kawasan
Telaga Warna dan sekitarnya merupakan daerah bekas garapan sebagian hutan
produksi kemudian ditumbuhi vegetasi sekunder muda. Struktur pelapisan tegakan
sederhana terdiri dari dua strata. Strata pertama ditumbuhi jenis pohon
riunganak leutik (Castanopsis acuminatissima), puspa (Schima walichii),
dan berbagai jenis paku-pakuan. Strata kedua ditumbuhi vegetasi semak belukar
yang rapat antara lain teklan (Eupatorium riparium), kirinyuh (Eupatorium
inulifolium), salira (Lantana camara), nampang bulu (Clibadium
Surinamense). Di tempat terbuka terdapat jenis tumbuhan suku Graminae,
seperti jenis gelagah (Scharum spontanum) dan alang-alang (Imperata
cylindrica).
2.
Deskripsi
status, kriteria perlindungan dan sebarannya di Indonesia dengan perbandingan
antar kawasan local, regional dan luar negeri
IUCN
(International Union for Conservation of
Nature and Natural Resources) merupakan suatu
organisasi profesi tingkat dunia yang memantau keadaan populasi suatu jenis
kehidupan liar, seperti flora.
Terkait status flora yang terdapat Telaga
Warna, tidak menunjukkan tanda-tanda kepunahan. Hal ini dikarenakan spesies
flora yang telah disebutkan di awal, sebarannya masih banyak dan tidak
mengalami kelangkaan.
3.
Peta
sebaran daerah penting bagi konservasi jenis flora yang dilindungi
Terkait
peta persebaran berbagai jenis flora yang terdapat pada Telaga Warna, peneliti belum
menemukan peta yang dimaksud. Akan tetapi, peneliti bisa mencantumkan peta
kawasan Telaga Warna.
Gambar 1.1 Peta sebaran
flora dan fauna yang dilindung (Telaga Warna Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango-Bogor Jawa Barat)
Referensi
Adiwibowo, S. 2008. Kawasan Konservasi
di Indonesia: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat dan Negara, bahan
presentasi dalam FGD ‘Menggalang Persepsi Para Pihak Akan Perlunya Perubahan
Kebijakan Konservasi di Indonesia di Jakarta 11-12 Maret 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar